Selasa, 25 November 2008

Apakah Anda Mengalami Orgasme

Apakah Anda Mengalami Orgasme?
 
Salah satu pertanyaan yang paling tidak tepat untuk ditanyakan kepada seorang wanita setelah anda berhubungan seks dengannya dilaporkan adalah “apakah kamu mengalami orgasme?” kemungkinan respon seorang wanita terhadap pertanyaan ini akan seperti, “Tentu saja saya mengalaminya!” atau “jika kamu betul-betul perhatiaan dengan aku, kamu pasti tahu!”. Hal ini terjadi jika dia masih tetap berbincang dengan anda dan anda tidak sedang tidur. Reaksinya terhadap terhadap pertanyaan ini mungkin sangat negatif tanpa memperhatikan apakah dia betul-betul mengalami orgasme atau hanya pura-pura. Hal ini disebabkan karena harapan masyarakat terletak padanya. Masyarakat menuntun kita untuk mempercayai bahwa dia secara alami telah mengalami orgasme, karena ini dibutuhkannya, jika dia ingin dianggap sebagai wanita yang normal dan modern.
________________________________________
Saat orgasme wanita diabaikan di masa lalu, dibuang, sekarang dianggap bahwa semua wanita mengalaminya. Kenyataanya, sekarang mereka mungkin diharapkan untuk mengalami lebih dari satu dan dengan cepat. Mereka juga mengharapkan menjadi orgasmik tanpa menperdulikan tipe rangsangan yang diberikan pasangan mereka atau keahlian dan pengetahuan seksual dari pasangan mereka. Semua wanita di televisi dan film-film melakukannya, khususnya film-film dewasa yang mempertontonkan orang yang melakukan “seks yang sesungguhnya”. Sampul depan majalah-majalah wanita di etalase pertokoan mengiformasikan kepada kita bagaimana setiap wanita bisa mengalami “hembusan pikiran orgasme” jika mereka mengikuti saran-saran “mudah” di dalamnya. Novel-novel pecintaan, sama seperti film-film, penuh dengan wanita yang mengalami orgasmik karena sentuhan seorang pria semata, atau wanita. Seorang wanita bisa mempercayai bahwa semua teman wanitanya mengalami orgasme selama seks berpasangan sejak mereka mungkin tidak pernah mengatakan padanya secara berbeda, dan dia biasanya tidak dibiarkan untuk bertanya. Para wanita tidak pernah diajarkan bagaimana mengalami orgasme sehingga orgasme harus terjadi secara insting. Para wanita hanya berbaring di sana dan mengalmi orgasme, benar? Jika mereka tidak mengalami orgasme, mereka tidak memenuhi kewajiban terhadap pasangan mereka dan masyarakat.  
________________________________________
Walaupun harapan-harapan kita, tidak selalu mudah untuk mengatakan jika seorang wanita telah mengalami orgasme. Beberapa wanita memperlihatkan semua tanda-tanda klasik dari gairah seksual dan orgasme sebagaimana yang disampaikan dalam buku-buku pelajaran dan pada website ini. Bahkan jika mereka melakukannya, sulit untuk nenyadarinya selama nafsu seksual. Indikasi tehadap orgasme ini berdasarkan pengamatan banyak wanita mengalmi orgamse dalam sebuah lingkungan laboratorium, bukan kamar tidur dengan lampu yang dipadamkan dan bedcover yang tertarik ke atas. “Data” yang dihimpun digunakan untuk menyusun sebuah daftar respon-respon fisik secara umum. Respon-respon umum ini telah menjadi “harapan-harapan terhadap kemungkinan. Ini tempat di mana mekanik bisa ikut campur dengan kesenangan; saat yang satu mencoba menemukan definisi untuk dimana mereka tidak pernah diharapkan. Anda tidak bisa memberi tanda pada kotak-kotak di kartu skor orgasme untuk menentukan apakah anda atau pasangan anda telah mengalami orgasme. Satu-satunya cara mengetahui apakah seorang wanita telah mengalami orgasme adalah dari ungkapannya kepada anda bahwa dia telah mengalaminya, karena ini sungguh-sungguh berasal dari apakah dia telah merasa bahwa dia telah mengaminya, bukan jika kelihatannya atau terasa seperti dia telah mengalaminya. 
________________________________________
Tidak ada cara yang sangat mudah mengetahui apakah seorang wanita telah mengalami orgasme, bahkan bagi wanita itu sendiri. Kualitas secara fisik dari orgasme wanita, dan sebagai hasil persepsi mereka terhadap hal tersebut, mungkin berubah dari orgasme ke orgasme berikutnya. Ada beberapa masa di mana dia mungkin tidak tahu apakah dia betul-betul telah mengalami orgasme dibandingkan dengan pengalaman kesenangan seksual yang intens yang dapat sewaktu-waktu menjadi lebih nikmat daripada sebuah orgasme. Jika seorang wanita mengalami orgasme, itu tidak otomatis berarti dia mengalami kesenangan atau setidaknya kesenangan yang terus menerus. Sebuah orgasme bisa saja membosankan! Orgasme seorang wanita bisa menghasilkan sensasi fisik yang sangat sedikit yang dia mungkin ingin tahu apakah itu betul-betul merupakan orgasme. Menurut Betty Dodson, dia telah menyaksikan pada wanita mengalami orgasme saat mereka tidak merasa bahwa mereka telah mengalaminya. Para wanita yang lain tidak mengetahui jika mereka mengalaminya, tidak mengetahuinya secara pasti, tetapi mereka pikir mereka mengalaminya. Jika seorang wanita tidak mengetahui orgasme dalam setiap peristiwa, apakah pantas mengharapkan pasangannya untuk mengetahui hal tersebut?  
________________________________________
Tambahan terhadap fakta ini bahwa sebagian besar pria dan wanita muda tidak tahu bagaimana rupa seorang wanita, suaranya, dan perasaanya selama orgasme karena mereka tidak pernah diajari informasi ini. Jika sesuatu, masyarakat membuat setiap usaha mencegah orang-orang muda untuk mengetahui hal tersebut. Kita mengganggapnya tidak normal dan berbahaya jika seorang anak atau remaja menyaksikan seorang wanita mengalami orgasme. Masyarakat membuat sedikit atau tidak ada usaha untuk mengajar orang-orang tentang kesenangan seksual dan orgasme wanita. Apa yang kita ajarkan kepada orang-orang adalah suatu representasi yang akurat dari realitas. Apakah film-film dan televisi merupakan sumber informasi yang baik; khususnya yang diberikan adalah seringkali sebagian besar orgasme dan kesenangan seksual yang mereka alami adalah hanya palsu? Jika sesuatu, karena itu mengapa orgasme seringkali dipaksakan selama seks “sesungguhnya”; 55% wanita setidaknya kadang-kadang memalsukan orgasme. Kita mengajarkan kepada para gadis dan para wanita bagaimana memalsukan orgasme dan pasangan mereka di ajarkan untuk mengharapkan orgasme yang dipaksakan.  
________________________________________
Haruskah anda bertanya pada pasangan anda apakah dia mengalmi orgasme? Sementara ini bukan pertanyaan yang jelek untuk ditanyakan, tapi ini mungkin bukan pertanaan yang terbaik untuk ditanyakan. Hal ini disebabkan karena kemungkinan anda berada dalam situasi di mana anda tidak dapat berbuat apapun tentang hal itu jika mereka tidak mengalaminya. Dengan ini maksud saya adalah anda tidak bisa kembali mengulang waktu, dan hasrat serta kesempatan untuk seks mungkin akan berlalu jika anda menunggu setelah seks untuk menanyakan kepadanya. Jika mereka tidak mengalminya, yang anda bisa lakukan tentang hal tersebut hanyalah merasa sedikit kecewa, baik pada diri anda sendiri ataupun pasangan anda, atau keduanya. Sehingga pertanyaan yang perlu untuk ditanyakan adalah : “kamu mau mengalami orgasme?” dan pertanyaan tersebut perlu ditanyakan pada awal hubungan seks. Anda ingin menjadi proaktif lawan dari reaktif.  
________________________________________
Hal yang utama yang harus terjadi adalah bagi seorang wanita adalah mengambil tanggung jawab bagi kesenangan dan kepuasan seksualnya. Dia tidak bisa meninggalkan kesempatan atau bermimpi menemukan ksatrianya dalam baju baja yang bersinar, biasnya mereka hanya muncul dalam cerita dongeng. Setiap wanita harus memutuskan betapa pentingnya kesenangan seksualnya terhadap dirinya. Yang lebih penting adalah dia lebih berusaha, bukan pasanganya yang mengalaminya. Dia juga harus menegaskan apa yang menyenangkan untuknya bukan membentuk dirinya kepada seseorang yang tidak dia inginkan. Sementara hal ini terdengar dingin dan tidak romantis, dia harus memandang pasangannya sebagai alat yang siap untuk kesenangannya, yang digunakan untuk kepentingannya. Hal ini sepanjang kedua pasangan saling memegang pandangan yang sama tersebut, tidak satupun yang menjadi objek seksual karena dalam proses memenuhi hasrat mereka sendiri, mereka akan memenuhi hasrat pasanganya. Hal tersebut terjadi jika mereka berdua bersikap jujur dan sama-sama memberi karena mereka mementingkan diri sendiri.  
________________________________________
Selanjutnya seorang wanita harus memutuskan apakah dia ingin atau dapat mengalami orgasme pada awal dari setiap pengalaman seksualnya. Para wanita seringkali memalsukan orgasme karena mereka tidak ingin mengalami orgasme, atau mengetahui tubuhnya cukup baik untuk tahu bahwa yang satu ini tidak mungkin terjadi selama mengalami seksual yang akan datang. Mereka ingin melakukan seks karena mereka menikmati keintiman fisik dan kesenangan bahkan jika orgasme tidak mungkin, dia ingin membicarakan hal ini kepada pasangannya mendatang, dia bisa terus terang dengan mengatakan, “saya ingin mengalami orgasme,” atau dia meminta sebuah bentuk seks yang mungkin sebagian besar akan menghasilkan orgasme. Dia bisa berkata, “berikan kesenangan oral”. Jika dia tidak ingin mengalami orgasme, atau sepertinya tidak mungkin mengalaminya, dia bisa berkata, “malam ini untukmu atau “saya ingin memberikanmu kesenangan.” Dia juga harus dapat mengatakan “tidak” atau “berhenti”. Jika selama Cunnilingus dia menyadari dia tidak akan mengalami orgasme, dia perlu mengatakan, kamu bisa berhenti sekarang jika kamu mau.” Atau lebih simple, “tolong berhenti”. Saya menyadari hal ini tidak akan jatuh dalam apa yang dimaksudkan dengan seks yang romantis, tetapi bukan juga termasuk orgasme yang dipalsukan. Seorang wanita perlu bersikap jujur dengan dirinya sendiri dan pasangannya jika dia betul-betul ingin menikmati seks, tanpa memperhatikan apakah orgasme terjadi atau tidak. Seorang wanita harus membicarakan dengan jelas kepada pasangannya apa yang dia maksud oleh pernyataan-pernyataannya dan sikapnya sebelum melakukan aktivitas seksual. Seorang wanita harus dengan jelas menyatakan apa yang mau dan inginkan, bahkan jika anda tidak tahu apa yang anda inginkan. Hey, wanita, pasangan anda bukanlah pembaca pikiran, dan anda tidak datang dengan suatu yang memiliki cara manual!  
________________________________________
Apa yang seharusnya pasangan seorang wanita lakukan? Mereka harus mengakui dan menerima bahwa kesenangan dan orgasmenya adalah untuk keuntungannya (si wanita), bukan miliknya. Bertambahnya, pria dan wanita mengharapkan para wanita mengalmi orgasme berdasarkan perintah. Mereka ingin wanita orgasme dengan cepat dan berulang kali setiap berhubungan seksual. Tidak sesederhana itu karena mereka ingin memberikan kesenangan pada pasangan mereka, tetapi juga mendemontrasikan keahlian dan kekuatan seksual mereka sendiri. Mereka ingin berbuat sesuai dengan harapan masyarakat. Mereka ingin mengangakat harapan-harapan masyarakat. Mereke ingin menyombongkan hak-hak, bahkan jika sebenarnya mereka tidak dapat menyombongkan pada teman dan keluarga mereka. Mereka ingin merasa baik mengatahui mereka mencapai “tujuan” ini. Hal ini dapat dimengerti yang diakibatkan pada wanita merasa ditekan untuk mengalami orgasme, untuk membuat pasangan mereka bahagia, untuk berbuat sesuai dengan harapan pasangan mereka dan harapan masyarakat. Sejak ini merupakan harapan yang tidak realitis, para wanita seringkali memalsukan orgasme sebagai akibatnya. Untuk mencegah hal ini, pasangan seorang wanita harus menberinya izin untuk tidak mengalami orgasme, dan memintanya untuk tidak mengalami orgasme yang dipalsukan.  
________________________________________
Pasangan seorang wanita mungkin mengatakan padanya, “saya mengerti wanita seringkali memalsukan orgasme dan ada waktu saat kamu melakukan hal ini. Jika kamu merasa perlu untuk memalsukan orgasme pada waktu lalu, dan merasa perlu untuk melakukan hal itu juga di masa akan datang, saya akan lebih senang kamu tidak melakukannya. Saya ingin kamu tahu kamu memiliki izin saya untuk tidak mengalami orgasme jika kamu merasa kamu tidak bisa atau tidak ingin mengalaminya. Jika kamu ingn mengalami orgasme, katakan pada saya dan katakan bagaimana saya bisa membantumu yang terbaik untuk mengalami orgasme.” Komunikasi secara terbuka adalah penting.  
________________________________________
Sebagai tambahan, pasangan seorang wanita harus melihat pada setiap pengalaman seksual dengannya karena jika hal itu merupakan pengalaman mereka yang pertama. Hal ini disebabkan karena anda tidak mengetahui apa yang betul-betul dia inginkan sampai dia mengatakannya pada anda. Setelah dia mengatakan pada anda, anda tidak tahu apa yang akan memuaskan kebutuhannya sampai anda mencoba, dan karena ini berhasil di waktu terakhir bukan berarti ini akan berhasil lagi. Jika anda telah bersama-sama selama 20 tahun, apakah anda mengharapkannya menginginkan hal yang sama selalu 20 tahun, apakah anda mengharapkannya menginginkan hal yang sama selalu dan selalu hal itu lagi? Hanya karena sesuatu berhasil 100 kali sebelumnya bukan berarti ini akan berhasil yang ke 101 kalinya. Para wanita, sama seperti pria, bukan mesin-mesin dengan satu set program kebutuhan-kebutuhan dan respon-respon yang tidak pernah berubah. Sebagian besar seringkali, kami memiliki pandangan yang sangat sempit terhadap apa yang diinginkan pasangan kita dan hasratnya, meskipun kita tidak pernah menanyakan atau telah diberitahu oleh mereka. Masyarakat mengatakan pada kami apa yang mereka inginkan dan kami mengganggap bahwa itulah yang mereka inginkan melakukan hal ini adalah suatu kesalahan besar. Pasangan seorang wanita harus bisa beradaptasi dan menerima kebutuhannya. Untuk betul-betul mengisi kebutuhan seorang wanita, pasangannya harus bersikap seperti jika dia tidak mengetahui apapun dan menerima ekspresi keinginannya dan hasratnya tanpa reservasi.  
________________________________________
Sekali anda menerima bahwa anda tidak mengetahui apa kebutuhannya, anda harus mencari tahu apa kebutuhannya itu. Bagaimana anda melakukannya? Banyak yang akan mengatakan membaca sebuah buku tentang seksualitas wanita, atau mungkin mengunjungi web seperti ini. Masalah dengan hal itu adalah pasangan anda mungkin tidak menulis buku tersebut atau menciptakan website tersebut. Juga bukan suatu yang akurat, atau setidaknya suatu yang komplit, petunjuk siapakah dia atau apa kebutuhannya, walaupun beberapa mungkin mencoba menyakinkan yang sebaliknya. Jika anda benar-benar ingin tahu apa yang diinginkan seorang wanita, anda harus bertanya padanya. Dia mungkin mengetahuinya, dia juga bisa tidak mengetahuinya. Tingkat pengetahuan wanita yang paling besar, pengalaman dan penerimaan terhadap seksualitasnya, ide yang lebih baik yang mungkin dia miliki terhadap kebutuhannya. Jika dia tidak pernah melakukan mastrubasi atau seks dengan pasangan, dia mungkin tidak memiliki ide-ide tentang apa kebutuhannya dan bagaimana cara yang terbaik untuk menemukannnya. Dia mungkin hanya mengetahui apa yang dia harapkan untuk menikmati, yang sangat tidak mungkin apa yang betul-betul dia inginkan dan butuhkan. Sejak para wanita melakukan perubahan setiap waktu, karena perubahan dalam pikiran mereka dan tubuh mereka disebabkan oleh siklus menstruasi mereka, kehamilan, dan kehidupan yang naik dan turun, mereka tidak akan selalu mengetahui apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Hal yang sama juga terjadi pada tentu saja pada para pria. Anda harus melihatnya sebagai suatu pertualangan.  
________________________________________
Jika anda ingin menjadi seorang pencinta yang hebat, anda pertama-tama harus mejadi pertualangan yang hebat. Untuk menjadi pertualangan yang hebat, anda harus menjauhkan buku-buku dan keyboard dan pergi melakukan penelitian lapangan. Jika dalam proses pertualangan anda tidak membuat beberapa kesalahan dan mendapati diri anda sewaktu-waktu tersesat, atau menemukan beberapa usaha yang gagal., anda betul-betul tidak melakukan pertualangan. Jika suatu waktu anda tidak frustasi (bingung) atau merasa malu, anda tidak pernah menantang diri anda sendiri. Jika anda tidak pernah mengalami kegagalan, anda menjadi seorang pencinta yang hebat, tapi anda tidak akan pernah menjadi seorang pencinta yang hebat, tapi anda tidak akan pernah menjadi seorang pencinta yang diharapkan pasangan anda. Dia (laki-laki) atau dia (wanita) yang tidak pernah gagal tidak akan pernah mempunyai pengalamn yang hebat!  
________________________________________
Bagaimana jika orgasme terjadi? Jika seorang wanita mengalami orgasme, dia perlu membicarakan ini dengan pasanganya, bukan mengharapkan pasangananya untuk mengetahui berdasarkan intuisi. Dia secara simple mengatakan “saya mengalami orgasme“ atau ”terima kasih untuk orgasme yang indah.” Dia tidak seharusnya mengharapkan pasangannya mengetahui bahwa dia mengalaminya, bahkan jika dia berpikir atau merasa jelas-jelas seperti itu. Ini juga merupakan ide yang bagus bagi kedua pihak untuk berterima kasih kepada pasangan mereka atas kesenangan yang telah mereka berikan, bahkan jika orgasme tidak terjadi.  
________________________________________
Pasangan seharusnya terbuka terhadap kemungkinan dari situasi-situasi yang terjadi dimana pasangan wanita tersebut berpikir dia (si wanita) telah mengalmi orgasme saat dia sebenarnya tidak mengalaminya. Setelah mengalami hubungan seksual pasangannya mungkin merasakan senang saat wanita merasa kecewa karena peristiwa yang salah tafsir ini. Hal ini terjadi disebabkan karena tidaklah umum bagi wanita untuk memperlihatkan tanda-tanda utau indikasi dari orgasme selama gairah seksual. Pasangan seorang wanita mendengar si wanita berteriak atau merasakan pahanya atau vaginanya berkerut mungkin mengacu untuk percaya dia telah mengalami orgamse dan menghentikan rangsangan seksualnya. Satu cara membantu mencegah hal ini bagi wanita adalah untuk menjadi lebih agresif selama seks, dengan mengambil alih kontrol terhadap apa yang dilakukan pasangannya. Jangan izinkan pasangan anda berhenti samapai anda telah mengalami orgasme, jika itu yang ada inginkan.Katakan padanya jangan berhenti, jangan takut untuk menggunakan kekuatan fisik dengan lembut untuk mendapatkan apa yang anda inginkan dan butuhkan. Jika anda merasa pasangan anda berhenti atau menurun, jangan takut untuk mengajukan hal yang sebaliknya. Jika anda betul-betul menginginkan sesuatu, anda harus membuat mereka mengetahuinya. Bagaimanapun jangalah menyalahkan pasangan anda dalam proses tersebut.  
________________________________________
Jika setelah melakukan seks wanita tidak mengalami orgasme, meskipun dia mengingikannya, dia perlu membicarakan hal ini dengan pasangannya. Pasangan perlu menentukan cara-cara pencegahan hal ini dimasa yang akan datang, bila memungkinkan, mungkin selama atau setelah makan malam hari berikutnya para wanita tersebut bisa menanyakan pada pasangannya apakah mereka bisa “mendiskusikan“ pengalaman malam seksual mereka sebelumnya. Dia kemudian bisa menjelaskan bagaimana keinginannya untuk dapat mengalami orgasme tetapi tidak dapat dia alami, dan kemudian menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dia perlu sensitif terhadap perasaan pasanganya, tetapi bersikap jujur tidak ada ruginya. Sekali dia menunjukkan bagian dirinya, dia perlu meminta pasanganya untuk menunjukkan bagian dirinya. Keduanya perlu mengajukan pertanyaan sampai mereka mengerti apa yang masing-masing katakan. Sekali keduanya tahu situasi keduanya, dan tidak sebelumnya, mereka bisa mempertimbangkan solusi yang mungkin. Ini hanya merupakan sebuah kasus dimana pasangannya tidak mengetahui dia menginginkan mereka merangsangnya lebih lama tetapi mereka harap mereka tahu atau mereka hanya terlalu lelah untuk melanjutkannya. Ini juga bisa merupakan sebuah kasus dimana mereka tidak mengetahui bagaimana merangsangnya untuk orgasme dan dia perlu mengajari mereka. Mereka perlu mendiskusikan kemungkinan bahwa dia butuh dan/atau menginginkan mastrubasi jika situasi ini harus terjadi lagi. Jika seorang wanita tidak membicarakan hasratnya untuk orgasme kepada pasangannya, dia kemungkinan akan menyadari hasrat-hasratnya tidak pernah terpenuhi.  
________________________________________
Para pasangan perlu terbuka terhadap ide bahwa orgasme bisa menjadi sebuah penghalang bagi kesenangan seksual. Para pasangan seringkali memandang orgasme sebagai lampu merah bagi seks, sinyal untuk berhenti. Kedua pasangan akan terus melakukannya sepanjang lampu berwarna hijau, yang berarti orgasme belum terjadi. Hal itu berarti kesenangan seksual hanya berperan sebelum dan selama orgasme. Bagaimana jika kedua pasangan mengalami orgasme dalam waktu 5 menit? Bandingkan hal tersebut terhadap pasangan dimana satu atau keduanya mengalmi kesulitan mencapai orgasme dan mereka melakukan seks dalam waktu 30 menit samapai 60 menit. Pasangan manakah memiliki kemampuan yang paling besar untuk mengalami kesenangan seksual? Sungguh mengejutkan, jawabannya bukanlah pasangan yang mengalmi orgasme dengan cepat, begitulah. Orgasme seperti sebuah pertunjukkan kembang api, mempesona selama saat-saat terakhir tetapi selalu terlalu begitu cepat. Janganlah menjadi orgasme semata-mata sebagai tujuan dalam seks atau keintiman.  
________________________________________
Orgasme hanya sebuah bentuk kesenagan seksual, bukan bentuk yang paling ideal. Mengalami orgasme bukan berarti akan mengalami kesenagan seksual yang intens (hebat) atau mencapai pemenuhan seksual. Memberikan pasangan anda orgasme tidak menjadikan anda seorang pecinta yang hebat. Ya, orgasme bisa terasa hebat dan membuat hidup lebih nikmat/menyenangkan, tetapi satu yang harus diperhatikan janganlah meletakkan harapan yang tidak masuk akal terhadapnya. Bahkan ketika orang-orang menyukainya, mereka biasanya tidak menginginkannya setiap waktu mereka mempunyai es krim, dan ada waktu saat anda bisa memilikinya tetapi mengetahui bahwa lebih baik pergi tanpanya. 



Tidak ada komentar: